Kamis, 06 Oktober 2022

Parameter pemotongan meisn bubut

 

Prameter Pemotongan pada Proses Pembubutan

 Yang dimaksud dengan parameter pemotongan pada proses pembubutan adalah, informasi berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang mendasari teknologi proses pemotongan/ penyayatan pada mesin bubut diantaranya. Parameter pemotongan pada proses pembubutan meliputi:

 kecepatan potong (Cutting speed - Cs),

kecepatan pemakanan (Feed – F) dan waktu proses pemesinannya.

Kecepatan potong (Cutting speed – Cs ) Yang dimaksud dengan kecepatan potong

(Cs) adalah kemampuan alat potong menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal dalam satuan panjang/ waktu (meter/menit atau feet/ menit). 

Ilustrasi kecepatan potong pada poroses pembubutan, dapat dilihat pada. Ilustrasi kecepatan potong pada proses pembubutan Pada gerak putar seperti mesin bubut, kecepatan potongnya (Cs) adalah: Keliling lingkaran benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n). atau: Cs = π.d.n Meter/menit. Keterangan: d : diameter benda kerja (mm) n : putaran mesin/benda kerja (putaran/menitRpm) π : nilai konstanta = 3,14 Kecepatan potong untuk berbagai macam bahan teknik yang umum dikerjakan pada proses pemesinan, sudah teliti/diselidiki para ahli dan sudah patenkan pada ditabelkan kecepatan potong. Sehingga dalam penggunaannya tinggal menyesuaikan antara jenis bahan yang akan dibubut dan jenis alat potong yang digunakan. Sedangkan untuk bahan-bahan khusus/spesial, tabel Cs-nya dikeluarkan oleh pabrik pembuat bahan tersebut.

 

Kecepatan Putaran Mesin Bubut (Revolution Per Menit - Rpm) Yang dimaksud kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit. Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya. Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya. Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:

 rpm

Keterangan

n   : Putaran spindle mesin

Cs : Kecepatan potong 

  : konstanta 3,14

 

 Kecepatan Pemakanan (Feed - F) Kecepatan pemakanan atau ingsutan ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut-sudut sayat alat potong, bahan alat potong, ketajaman alat potong dan kesiapan mesin yang akan digunakan. Kesiapan mesin ini dapat diartikan, seberapa besar kemampuan mesin dalam mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yang optimal. Disamping beberapa pertimbangan tersebut, kecepatan pemakanan pada umumnya untuk proses pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan tinggi karena tidak memerlukan hasil pemukaan yang halus (waktu pembubutan lebih cepat), dan pada proses penyelesaiannya/ finising digunakan kecepatan pemakanan rendah dengan tujuan mendapatkan kualitas hasil penyayatan yang lebih baik sehingga hasilnya halus (waktu pembubutan lebih cepat). Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F) adalah: F = f x n (mm/menit). Keterangan: f= besar pemakanan atau bergesernya pahat ( mm/ putaran), n= putaran mesin (putaran/menit).

 

Selasa, 04 Oktober 2022

Alat potong bubut

 

ALAT POTONG PADA MESIN BUBUT

Pada kegiatan produksi di industri manufaktur yang menggunakan fasilitas mesin perkakas, alat potong merupakan salahsatu jenis alat yangmutlak diperlukan untuk melakukan proses produksinya. Berbagi macam dan bentuk alat potong yang digunakan sesuai dengan hasil produkyang diinginkan.

Alat potong berfungsi untuk menyayat/ memotong benda kerja sesuai dengan tuntutan bentuk dan ukuran pada gambar kerja. Pada proses pembubutan ada beberapa jenis alat potong yang digunakan diantaranya: senter bor/centre drill, mata bor/drill, konter bor, reamer, konter sing, pahat bubut dll.

Hasil produk pada proses pemesinan bubut sangat dipengaruhi oleh kondisi dan geometris alat potong yang digunakan, yang proses penyayatnya/pemotongan dapat dapat dilkukan dengan cara gerak memanjang, melintang atau menyudut tergantung pada hasil bubutan yang diinginkan.

Macam Alat Potong Pada Mesin Bubut

Selain pahat bubut, terdapat bebeberapa macam alat potong yang digunakan pada mesin bubut diantaranya:

Bor Senter (Centre drill)

Bor senter adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang senter pada ujung permukaan benda kerja. Jenis bor senter ada tiga yaitu: bor senter standar (standar centre driil), bor senter dua mata sayat (safety type centre drill) dan bor senter mata sayat radius (radius form centre drill).

 

 

 


Gambar senter drill

 

 

 

 

Mata Bor (Twist Drill)

Mata bor adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang pada benda pejal. Dalam membuat diameter lubang bor dapat disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu tergantung dari diameter mata bor yang digunakan.

 

 

 

 

 

 


Gambar mata bor

Kontersing (Countersink)

Kontersing (Countersink) adalah salahsatu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat champer pada ujung lubang agar tidak tajam atau untuk membuayt champer pada ujung lubang untuk membenamkan kepala baut berbentuk tirus.

 

 

 

 


Gambar kontersing tangkai lurus

Konterbor (Counterbor)

Konterbor (counterbor) adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat lubang bertingkat. Hasil lubang bertingkat berfungsi sebagai dudukan kepala baut L.

 

 

 

 

 

 


Gambar konterbor

Rimer Mesin (Reamer Machine)

adalah salah satu alat potong pada mesin bubut yang berfungsi untuk memperhalus dan memperbesar lubang dengan toleransi dan suaian khusus sesuai tuntutan pekerjaan, yang prosesnya benda kerja sebelumnyadibuat lubang terlebih dahulu. Pembuatan lubang sebelum dirimer, untuk diameter sampai dengan 10 mm dianjurkan diameternya dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,15 ÷ 0,25 mm dan untuk lubang diameter 10 mm keatas, dianjurkan diameternya dibuat lebih kecil dari diameter nominal rimer yaitu antara 0,25 ÷ 0,60 mm. Tujuan dilakukan pengurangan diamerter sebelum dirimer adalah, agar hasilnya lebih maksimal dan beban pada rimer tidak terlalu berat sehingga memilki umur lebih Panjang.

 

 


Gambar rimer

Kartel (Knurling)

Kartel (knurling) adalah suatu alat pada mesin bubut yang berfungsi untuk membuat alur-alur melingkar lurus atau silang pada bidang permukaan benda kerja bagian luar atau dalam. Tujuan pengkartelan bagian luar adalah agar permukaan bidanng tidak licin pada saat dipegang, contohnya terdapat pada batang penarik, tangkai palu besi dan pemutar yang dipegang dengan tangan. Untuk pengkartelan bagian dalam tujuannya adalah untuk keperluan khusus, misalnya memperkecil lubang bearing yang sudah longgar.

 

 

 

 

 

 

 


Gambar pisau gigi kartel                                             Gambar pemegang gigi kartel                                    

Pahat Bubut

Pahat bubut merupakan salahsatu alat potong yang sangat diperlukan pada prosespembubutan, karena pahat bubut dengan berbagai jenisnya dapat membuat benda kerja dengan berbagai bentuk sesuai tututan pekerjaan misalanya, dapat digunakan untuk membubut permukaan/ facing, rata, bertingkat, alur, champer, tirus, memperbesar lubang, ulir dan memotong Kemampuan/performa pahat bubut dalam melakukan pemotongan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, jenis bahan/ material yang digunakan, geometris pahat bubut, sudut potong pahat bubut dan bagaimana apakah teknik penggunaanya sudah sesuai petunjuk dalam katoalog. Apabila beberapa faktor tersebut diatas dapat terpenuhi berdasarkan standar yang telah ditentukan, maka pahat bubut akan maksimal kemampunannya/ performanya. Setiap pabrik pembuat pahat bubut biasanya pada buku catalognya selalu mencantumkan spesifikasi dan klasifikasi produk buatannya, diantaranya mencantumkan kode standar yang digunakan misalnya dengan standar ISO 513

 

Bahan/ Material Pahat Bubut

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat terutama dalam industri manufaktur/ permesinan, sehingga sudah banyak diciptakan variasi jenis dan sifat material, baik untuk alat potong pahat bubut atau bahan/ row material. Pada awalnya manusia hanya mampu membuat alat potong pahat bubut dari jenis baja karbon, kemudian ditemukan unsur atau paduan yang lebih keras sampai ditemukannya material alat potong pahat bubut yang paling keras yaitu diamond. Unsur-unsur yang berpengaruh terhadap performa alat potong/ pahat bubut diantaranya: Tungsten/ Wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium (V), Molybdenum (Mo) dan Cobalt (Co). Sifat yang diperlukan untuk sebuah alat potong tidak hanya kerasnya saja, akan tetapi masih ada sifat lain yang diperlukan untuk membuat suatu alat potong memilkiperforma yang baik misalnya, bagaimana ketahanan terhadap gesekan, ketahanan terhadap panas, ketahanan terhadap benturan dll.

Macam-macam pahat bubut dilihat dari jenis material/ bahan yang digunakanmeliputi: Baja karbon, Baja kecepatan tinggi/ High Speed Steels (HSS, Paduan cor nonferro (cast nonferrous alloys; cast carbides), Karbida (cemented carbides; hardmetals), Keramik (ceramics), CBN (cubic boron nitrides), danIntan (sintered diamonds & natural diamond).


Rabu, 12 Agustus 2020

DASAR-DASAR MENGGAMBAR 2 DIMENSI

 PERINTAH MEMBUAT GAMBAR CAD 2D (DRAW)

       Pembuatan gambar menggunakan CAD dilakukan dengan menggunakan perintah-perintah tertentu yang telah disediakan, seperti garis lurus (line), bentuk lingkaran (circle), bentuk segi empat (rectangle), garis busur (arc), bentuk elips (ellipse), dan sebagainya.

A. PERINTAH GAMBAR (DRAW)

     Untuk melakukan penggambaran dalam AutoCAD, perintah-perintah gambar bisa diambil melalui beberapa cara, yaitu dari Menu Pull-Down, Toolbar Draw, Screen Menu (menu layar ), maupun dengan cara mengetik langsung pada keyboard. Adapun perintah gambar tersebut meliputi :
Toolbar draw (menggambar)
LINE 
Untuk membuat sebuah garis dengan cara menentukan dua buah titik ujung, dimana ujung dari garis sebelumnya merupakan titik awal dari garis berikutnya.

RAY
Garis bantu dari satu titik tumpu ke satu arah yang lain dengan - panjang tidak terbatas.

CONSTRUCTION LINE
Garis bantu dari satu titik tumpu ke dua arah yang lain dengan panjang tidak terbatas.

MULTILINE
Garis double yang bisa ditentukan posisi kursor, skala ( jarak antar garis ) maupun jenis garisnya.

POLYLINE
Garis satu kesatuan yang dapat diatur ketebalanya pada awal - maupun ujungnya. Jenis lain dari polyline adalah 3D Polyline, dimana sifatnya sama dengan garis polyline tetapi pengaturan ketebalanya dapat dilakukan terhadap tinggi obyek.

POLYGON 
Polygon adalah perintah untuk membuat segi banyak dimana semua sisinya sama panjang. Adapun jumlah sisinya minimal 3 sedangkan maksimalnya adalah 1024.

RECTANGLE
Rectangle adalah perintah untuk membuat kotak dengan cara menentukan titik diagonal. Rectangle dibuat dari Polyline, yaitu obyek yang semua segmenya merupakan satu besaran. 

ARC
Arc adalah perintah untuk membuat busur lingkaran atau garis - lengkung.

CIRCLE
Circle adalah perintah untuk membuat lingkaran atau objek bulat yang tertutup.

dan lain sebagainya.

B. PENGEDITAN GAMBAR (MODIFY)

      Dalam proses pembuatan gambar dengan AutoCAD, sering kali dijumpai kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak disengaja. Oleh karena itu AutoCAD menyediakan fasilitas pengeditan gambar yang bisa diambil melalui menu Modify. Perintah tersebut bisa diambil dari menu bar atau diketik langsung melalui keyboard.

Perintah edit gambar
Toolbar perintah mengedit

ERASE
Erase adalah perintah untuk menghapus satu atau sekumpulan obyek yang telah dibuat. 

COPY 
Copy adalah perintah untuk memperbanyak obyek atau menyalin satu / sekumpulan obyek. 

MIRROR 
Mirror adalah perintah untuk mencerminkan satu atau sekumpulan obyek, yaitu membuat obyek baru yang sama dengan obyek yang dipilih tetapi posisinya terbalik. Cara pembuatanya adalah dengan membuat dua titik di layar sebagai sumbunya ( cermin ). Posisi obyek baru tergantung dari posisi cermin tersebut. 

OFFSET 
Offset adalah perintah untuk menyalin obyek secara pararel. Selain bisa dimasukkan langsung jarak offsetnya, bisa juga dilakukan dengan cara menunjuk langsung di layar. 

ARRAY 
Array adalah perintah untuk menyalin atau memperbanyak secara massal dengan pola atau susunan yang teratur. Adapun Array ada dua jenis, yaitu Array Rectangular ( pola grid ) dan Array Polar ( pola melingkar ). 

MOVE 
Move adalah perintah untuk memindahkan suatu obyek atau sekumpulan obyek dari suatu tempat ketempat yang lain.

ROTATE 
Rotate adalah perintah untuk memutar satu atau sekumpulan obyek dengan cara menentukan titik acuan ( base point ) sebagai sumbu putar, sedangkan sudut puternya bisa ditentukan dengan memasukkan angka melalui keyboard atau diklik langsung di layar. 

SCALE
Scale adalah perintah untuk mengubah ukuran satu atau sekumpulan obyek (memperbesar maupun memperkecil) secara beraturan, dengan cara menentukan faktor skala. Apabila skala lebih besar dari 1 ( satu ), maka obyek akan diperbesar, tetapi apabila kurang dari 1 ( satu ) maka obyek akan diperkecil. 

STRETCH 
Stretch adalah perintah untuk mengubah sebagian dari obyek, baik memperbesar atau memperkecil. Adapun metoda yang digunakan untuk memilih obyek tersebut adalah crossing. 

LENGTHEN 
Lengthen adalah perintah untuk mengubah panjang garis atau busur. Ada beberapa metoda perubahan panjang, apakah delta panjang, panjang total, persentasi perubahan panjang maupun perubahan panjang secara dinamik. 

TRIM
Trim adalah perintah untuk memotong obyek dengan menggunakan obyek pembatas. 

EXTEND 
Extend adalah perintah untuk memperpanjang obyek dengan menggunakan obyek pembatas. Adapun yang dimaksud dengan pembatas tersebut adalah obyek yang memiliki potensi untuk berpotongan dengan obyek yang akan diperpanjang. 

BREAK
Break adalah perintah untuk memotong obyek tanpa obyek pembatas atau untuk memotong obyek yang berada diantara dua titik yang ditentukan. 

CHAMFER
Chamfer adalah perintah untuk memangkas sudut atau untuk menghubungkan dua garis dengan garis lurus baru yang mempunyai kemiringan tertentu. 

FILLET
Fillet adalah perintah untuk melengkungkan sudut atau untuk menghubungkan ujung-ujung dari dua buah obyek dengan sebuah busur.

C. FASILITAS OBYEK SNAP ( OSNAP )

       Obyek Snap (OSNAP) adalah fasilitas bantu AutoCAD yang berfungsi untuk mengunci obyek pada titik tertentu sehingga kursor akan menangkap titik tersebut. Agar hasil gambar yang dibuat bisa akurat dan sempurna, maka fasilitas ini mutlak dibutuhkan. Osnap terdiri dari dua jenis, yaitu Osnap Sementara dan Osnap Permanen. 

     Osnap sementara hanya berlaku untuk satu kali tangkapan saja sedangkan Osnap permanen dapat diaktifkan sebelum menggambar, dan akan terus aktif sampai dimatikan kembali.

Fasilitas objek snap

Fasilitas : 

· Endpoint : untuk menangkap titik ujung.

· Midpoint : untuk menangkap titik tengah.

· Intersection : menangkap titik perpotongan antara dua obyek berpotongan.

· Apparent Intersection : menangkap titik perpotongan dua obyek yang tidak ketemu.

· Center : untuk menangkap titik pusat.

· Quadrant : menangkap titik kuadran lingkaran, yaitu 0, 90, 180 dan 270.

· Tangent : menangkap titik singgung lingkaran atau busur.

· Perpendicular : menangkap titik yang tegak lurus terhadap garis lingkaran dan busur.

· Node : untuk menempatkan sesuatu pada titik.

· Insert : untuk menangkap titik sisip.

· Nearest : untuk menangkap titik terdekat dari sebuah obyek.

· None : untuk mematikan Osnap yang sedang bekerja secara permanen

Tugas !!!

Rangkum materi diatas lalu uplod  ke link absensi.

Terima kasih

PERALATAN GAMBAR TEKNIK

 PERALATAN GAMBAR TEKNIK

Tentu kamu pernah melihat benda-benda (spare part) sepeda motor, seperti tromol, vleg, dan sebagainya. namun pernakah kamu membuat gambar detail benda-benda (spape part) tersebut? dalam bidang teknik pekerjaan menggambar (desainer) merupakan pekerjaan yang penting untuk menggambrkan suatu benda/produk.

Gambar tromol sebagai salah satu spare part sepeda motor
Gambar tromol sebagai salah satu spare part sepeda motor

Pada gambar diatas diperlihatkansalah satu contoh produk di bidang teknik yakni sebuah spare part motor berupa tromol. perul diketahui bahwa dalam bidang teknik, pembuatan produk tersebut diawali oleh ide dan konsep dari seorang perancang berdasarkan kriteria pesanan, selanjutnya ide dan konsep tersebut dituangkan ke dalam bentuk gambar teknik yang berperan untuk memberi informasi kepada pemesan mengenai gambaran umum dari suatu produk.

Maka untuk mencapai harapan tersebut, dibutuhkan adanya kesungguhan dalam mempelajari materi secara teori maupun dalam melakukan latihan dan praktik pembuatan gambar teknik.

Peralatan gambar teknik

Ukuran Kertas Gambar

Kertas gambar yang umum dipakai dalam gambar teknik adalah kertas seri A, yaitu A4,A3,A2,A1, dan A0. Sehingga gambar yang kita buat diusahakan bisa ditampung dengan ukuran kertas tersebut, dan tentunya dengan menggunakan skala yang sesuai. Jika kita membuat gambar khusus misalnya gambar yang sangat panjang sehingga tidak bisa tertampung dalam kertas ukuran standart maka kita dapat menggunakan kertas seri A yang diperpanjang. Misalnya A4x3 (297 x 210), maka ukuran kertas akan menjadi 297mm x 630mm.

Ukuran kertas seri A4

Sesuai dengan sistem ISO (International Standardization for Organization) dan NNI (Nederland Normalisatie Instituet).

Penggambaran garis tepi

Materi dirangkum kirim email faozymubharok10@gmail.com

Kamis, 06 Agustus 2020

ALAT UKUR PART 1

 MEMAHAMI KAIDAH PENGUKURAN

Mengukur adalah proses membandingkan ukuran (dimensi) yang tidak diketahui standar ukuran tertentu. alat ukur yang baik merupakan kunci dari proses produksi massal. tanpa alat ukur, elemen mesin (komponen mesin) tidak dapat dibuat cukup akurat untuk menjadi mampu tukar. pada waktu merakit, komponen yang dirakit harus sesuai satu sama lain. pada saat ini, alat ukur merupakan alat penting dalam proses pemesinan dari awal pembuatan sampai dengan kontrol kualitas di akhir produksi.

Beberapa alat ukur untuk proses pemesinan:
  1. Jangka sorong (sigmat / vernier caliper)
       Jangka sorong adalah alat ukur yang sering digunakan di bengkel mesin. jngka sorong berfungsi             sebagai alat ukur yang biasa dipakai operator mesin yang dapat mengukur panjang sampai 200               mm (milimeter), ketelitian sampai 0,05 mm. 

A. Fungsi jangka sorong

  • Mengukur diameter luar
  • Mengukur diameter dalam
  • Mengukur panjang / kedalaman

Gambar penggunaan alat ukur jangka sorong

B. Ada beberapa jenis jangka sorong yang umum digunakan untuk mengukur panjang, diantaranya             adalah sebagai berikut:

  • Jangka sorong manual 
  • Jangka sorong digital 
  • Jangka sorong analog 
C. Bagian-bagian dari alat ukur jangka sorong

Bagian-bagian jangka sorong

  • Rahang luar berfungsi untuk mengukur dimensi dalam dari benda kerja. Misalnya seperti diameter dalam dan lebar celah atau alur pada suatu benda. Contohnya mengukur diameter dalam cincin, roda gigi, alur pasak, dan lain-lain. Bagian ini juga terdiri dari rahang tetap dan rahang geser.
  • Rahang dalam berfungsi digunakan untuk mengukur dimensi luar dari benda kerja. Misalnya seperti diameter luar, panjang, lebar dan tebal suatu benda. Bagian ini terdiri dari rahang tetap dan rahang geser.
  • Sekrup pengunci  berfungsi untuk menahan rahang geser jangka sorong saat proses pengukuran berlangsung agar tetap berada pada posisinya. Biasanya digunakan ketika mengukur bagian benda kerja yang sulit untuk dilihat langsung.
  • Skala utama (mm) adalah Bagian skala utama dengan satuan mm ini digunakan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda dalam bentuk satuan milimeter (mm). Skala ini terletak di bagian bawah dekat rahang dalam.
  • Skala utana (inchi) Bagian skala utama dengan satuan inch ini digunakan untuk menyatakan ukuran utama suatu benda dalam bentuk satuan inch. Skala ini terletak di bagian atas dekat rahang luar.
  • Skala nonius (mm) untuk menyatakan ukuran tambahan suatu benda dalam bentuk satuan milimeter (mm). Tingkat ketelitian jangka sorong dapat dilihat dari skala noniusnya. Ada yang memiliki ketelitian 0,05 mm bahkan ada yang memiliki ketelitian 0,02 mm.
  • Skala nonius (inchi) Bagian skala nonius dalam inch ini berfungsi untuk menyatakan ukuran tambahan suatu benda dalam bentuk satuan inch.
  • Pengubah Pengubah ini berfungsi untuk menggeser skala nonius pada saat proses pengukuran benda kerja. Bagian ini biasanya disentuh menggunakan ibu jari.
  • Ekor Bagian ekor ini digunakan untuk mengukur kedalaman sebuah step pada benda kerja. Misalnya untuk mengukur kedalaman suatu lubang pada benda kerja atau jarak antara bidang yang bertingkat.
TUGAS !!

Rangkum materi diatas dipoto lalu kirim link absensi.



TERIMA KASIH





Selasa, 04 Agustus 2020

PENGERTIAN K3LH

Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

Logo K3LH

A. Pengertian

Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan K3LH agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal. Selain itu kita harus memperhatikan kebersihan yang ada pada lingkungan kerja agar dapat menciptakan suasana yang nyaman dan sehat. Sehat artinya bahwa lingkungan itu telah benar-benar bersih. Nyaman memiliki arti yang menunjukan bahwa tempat itu memang rapi dan indah serta enak untuk dipandang

B. Keselamatan Kerja

Yaitu usaha untuk sedapat mungkin memberikan jaminan kondisi kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan,cacat dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja pada setiap karyawan dan untukmelindungi sumber daya manusia.

Faktor-faktor pendukung keselamatan kerja yaitu:

1. Pengaturan jam kerja dengan memperhatikan kondisi fit untuk pekerja
2. Pengaturan jam istirahat yang memadai untuk menjaga kestabilan untuk bekerja
3. Pengaturan Penggunaan peralatan kantor yang menjamin kesehatan kerja pekerja
4. Pengaturan Sikap tubuh dan anggota badan yang efektif yang tidak menimbulkan gangguan ketika bekerja
5. Penyediaan sarana untuk melindungi keselamatan kerja pekerja
6. Kedisiplinan pekerja untuk mentaati ketentuan penggunaan peralatan kerja dan perlindungan keselamatan kerja yang telah disediakan dan diatur dengan SOP (Standard Operating Prosedur) yang telah ditetapkan

D. Dasar Hukum K3

Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

E. Tujuan K3

1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja tersebut
3. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan efisien

F. Kebijakan dan Prosedur K3

a) Unsur manusia :
 Merupakan upaya preventif agar tidak terjadi kecelakaan atau paling tidak untuk menekan timbulnya kecelakaan menjadi seminimal mungkin (mengurangi terjadinya kecelakaan).
 Mencegah atau paling tidak mengurangi timbulnya cidera, penyakit, cacat bahkan kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan kerja.
 Menyediakan tempat kerja dan fasilitas kerja yang aman, nyaman dan terjamin sehingga etos kerja tinggi, produktifitas kerja meningkat.
 Penerapan metode kerja dan metode keselamatan kerja yang baik sehingga para pekerja dapat bekerja secara efektif dan efisien.
 Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.

b) Unsur pekerjaan :
 Mengamankan tempat kerja, peralatan kerja, material (bahan-bahan), konstruksi, instalasi pekerjaan dan berbagai sumber daya lainnya.
 Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin kelangsungan produksinya.
 Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin kelangsungannya.
 Terwujudnya pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu dengan hasil yang baik dan memuaskan.


c) Unsur perusahaan :
 Menekan beaya operasional pekerjaan sehingga keuntungan menjadi lebih besar, perusahaan bisa lebih berkembang dan kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan.
 Mewujudkan kepuasan pelanggan (pemberi kerja) sehingga kesempatan perusahaan untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan lebih banyak.
 Terwujudnya perusahaan yang sehat

Kecelakaan

Kejadian yang tidak terduga (tidak ada unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena mengakibatkan kerugian, baik material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya.
Penyebab Kecelakaan

a) Faktor Internal
1. Kecenderungan seseorang untuk mendapatkan kecelakaan, apabila sedang melaksanakan pekerjaan tertentu.
2. Kemampuan dan kecakapan seseorang yang terbatas dan tidak berimbang dengan pekerjaan yang ditangani.
3. Sikap dan perilaku yang tidak baik dalam melaksanakan pekerjaan misalnya merokok di tempat yang membahayakan, bekerja sambil bercanda, tidak mematuhi peraturan keselamatan kerja dsb.

b) Faktor External
1. Pendelegasian dan pembagian tugas kepada para pekerja yang tidak proporsional dan kurang jelas.
2. Jenis pekerjaan yang ditangani mempunyai resiko kecelakaan cukup tinggi
3. Prasarana dan sarana kerja yang tidak memadai.
4. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah.
5. Timbulnya gejolak sosial, ekonomi dan politik yang mengakibatkan munculnya keresahan pada para pekerja.
6. Lingkungan dan peralatan kerja yang tidak memenuhi standar keselamatan kerja, misalnya lantai berair dan licin, ruangan kerja berdebu, ruangan kerja bersuhu tinggi, mesin-mesin yang tidak dilindungi, kondisi hujan, peralatan kerja rusak dsb.

Akibat Kecelakaan
5K ,yaitu :
1. Kerusakan
2. Kekacauan Organisasi
3. Keluhan dan Kesedihan
4. Kelaianan dan Cacat
5. Kematian

Klasifikasi Kecelakaan
a) Menurut jenis kecelakaan ( Terjatuh)
– Tertimpa benda jatuh
– Tertumbuk atau terkena benda
– Terjepit oleh benda
– Pengaruh suhu tinggi
– Terkena sengatan arus listrik
– Tersambar petir

b) Menurut sumber kecelakaan
a. Dari mesin
b. Alat angkut dan alat angkat
c. Bahan/zat erbahaya dan radiasi
d. Lingkungan kerja
c) Menurut Sifat Luka atau Kelainan
Patah tulang, memar, gegar otak, luka bakar, keracunan mendadak, akibat cuaca

Keadaan yang tergolong Berbahaya:
1. Peralatan kerja yang rusak dan tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
2. Mesin-mesin yang tidak terlindungi dengan baik.
3. Tempat kerja yang membahayakan (berdebu, licin, becek, berminyak, panas, berbau menyengat, terlalu dingin dsb).
4. Konstruksi atau instalasi pekerjaan yang tidak memenuhi syarat.

Perbuatan yang Berbahaya :
1. Bekerja sembarangan tanpa mengindahkan ketentuan dan peraturan keselamatan kerja.
2. Bekerja tanpa menggunakan baju atau menggunakan baju yang kedodoran.
3. Bekerja sambil bersendau gurau, merokok
4. Membuka dengan sengaja perlengkapan pelindung mesin dan instalasi pekerjaan yang membahayakan.

Pencegahan Kecelakaan:
1. Mempersiapkan pekerja untuk dapat bekerja dengan aman dengan cara :
a. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana melaksanakan suatu pekerjaan.
b. Memberikan penjelasan dan contoh bagaimana suatu pekerjaan harus dikerjakan dengan aman.
c. Menjelaskan peralatan kerja dan alat-alat keselamatan kerja yang dipakai, termasuk cara penggunaannya.
d. Menjelaskan tentang tempat dan jenis pekerjaan yang mempunyai tingkat bahaya tinggi dan menjelaskan upaya penanganan serta pencegahannya agar tidak timbul kecelakaan.
e. Memberikan buku pedoman keselamatan kerja.
f. Memasang poster, slogan, spanduk dll di tempat tertentu dan di tempat kerja.
g. Memberikan pendidikan dan pelatihan keselamatan kerja.

Penaggulangan kecelakaan akibat kebakaran
1. Jangan membuang puntung rokok ke tempat yang mudah terbakar
2. Hindari sumber-sumber menyala di tempat terbuka
3. Hindari peralatan yang mudah meledak

Perlengkapan pemadam kebakaran
Terdiri dari 2 macam yaitu:
1. Alat pemadam yang dipasang di tempat. Contohnya yaitu air otomatis,pipa air,pompa air dan selang untuk aliran listrik.
2. Alat pemadam yang dapat di bawa yaitu alat pemadam kebakaran dan bahan kering CO2 atau busa.

Kebakaran akibat instalasi listrik dan petir

1. Buat instalasi listrik sesuai dengan aturan
2. Gunakan sekring/MCB sesuai ukuran
3. Gunakan kabel standart yang baik
4. Hindari percabangan antar rumah
5. Ganti kabel dan instalasi yang telah usang

Kecelakaan terhadap zat berbahaya

a) Bahan eksplosif yaitu bahan yang mudah meledak. Contoh: garam logam yg dapat meledak krn oksidasi diri, tanpa pengaruh tertentu dari luar.
b) Bahan-bahan yang mengoksidasi yaitu bahan ini kaya O2, sehingga resiko kebakaran sangat tinggi
c) Bahan-bahan yg mudah terbakar yaitu tingkat bahaya bahan-bahan ini ditentukan oleh titik bakarnya, makin rendah titik bakarnya,makin berbahaya.
d) Bahan beracun
e) Bahan korosif meliputi asan alkali, atau bahan lain yg menyebabkan kebakaran pd kulit yang tersentuh
f) Bahan radioaktif yaitu meliputi isotop radioaktif dan semua persenyawaan yg mengandung bahan radioaktif.

TUGAS !!!

RANGKUM MATERI DIATAS DIPOTO LALU KIRIM EMAIL faozymubharok10@gmail.com


MEMAHAMI SISTEM KOORDINAT PADA GAMBAR CAD 2D (DIMENSI)

MEMAHAMI SISTEM KOORDINAT PADA GAMBAR CAD 2D (DIMENSI)

   Telah dipahami bahwa gambar teknik dibuat dan digambarkan untuk keperluan manufaktur/proses produksi. maka dalam hal ini gambar teknik harus digambarkan dengan jelas, bauk dari segi bentuk benda maupun dimensi/ukuran. salah satu ciri khas gambar teknik manufaktur adalah setiap garis gambar memiliki ukuran tertentu.

Gambar koordinat kartesian

  Adapun sistem koordinat yang penting untuk dipahami dan digunakan dalam pembuatan gambar teknik terbagi menjadi tiga metode/sistem, antara lain :

  • Sistem koordinat absolut
  • Sistem koordinat relatif
  • Sistem koordinat polar
  Koordinat absolut merupakan koordinat dari setiap titik dari gambar yang selalu ditinjau dari titik pusat (titik 0,0). untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar berikut!
Contoh penunjuk titik A,B,C dengan koordinat absolut

 Koordinat relatif penggambaran berbeda dengan sistem koordinat absolut yang meninjau setiap   titik   berdasarkan titik pusat (0,0). pada sistem koordinat relatif penggambaran garis diukur dari   titik   tertentu sebagai titik awal, sehingga prinsip dari koordinat relatif akan membuat titik   acuan/titik   awal  sesuai dengan keinginan si penggambar/perancang.

 berdasarkan prinsip sisetm koordinat relatif tersebut, maka dalam penggambarannya titik awal   selalu berpindah-pindah, yakni untuk membuat garis harus ada titik awal dan titik akhir.

 Dalam pembuatan garis dengan sistem koordinat relatif, menggunakan jarak pada sumbu X dan Y.
 sebagai contoh apabila ingin membuat garis miring dengan jarak dari titik awal dengan panjang   100  ke arah sumbu X dn 65 ke arah sumbu Ylihat gambar dibawah. maka masukan   dilakukan   dengan mengetik pada area gambar di AutoCAD dengan rumus "@X,Y", sehingga titik   akhir   diketik dengan "@100,65".


Ilustrasi sistem koordinat relatif "@X,Y"

 Penggunaan tanda @ digunakan untuk memindahkan titik 0 pada sistem ke titik awal yang   diinginkan.

Sistem koordinat polar merupakan metode penggambaran pada AUTOCAD yang digunakan untuk membuat garis yang memiliki sudut kemiringan tertentu. dalam penggambarannya dilakukan dengan membuat garis yang memiliki sudut kemiringan tertentu. dalam penggambarannya dilakukan dengan memasukan ukuran panjang garis, dan besar sudut kemiringan. perhatikan gambar dibawah dengan cermat.

Pembagian sudut sistem koordinat polar

Pembuatan garis dengan sistem koordinat polar selain memperhatikan ukuran panjang garis juga harus mengetahui arah garis yang akan digambar. pada sistem koordinat polar sudut 0 derajat digunakan untuk membuat garis ke kiri menggunakan sudut 180 derajat, dan garis ke arah bawah menggunakan sudut 270 derajat.

Besarnya sudut yang digunakan menunjukan arah dan garis akhir yang akan dituju. semakin besar sudut, maka arah semakin ke kiri. pada gambar dibawah pembuatan garis miring yang memiliki panjang 120 mm dan sudut kemiringan 30 derajat. adapun cara pembuatan garis tersebut adalah sebagai berikut.


Pembuatan garis 120 mm dengan sudut 30 derajat

  • Klik perintah line
  • Klik titik awal
  • Ketik "panjang<sudut yakni "120<30"
TUGAS :
SILAHKAN DIRANGKUM MATERI DIATAS DI BUKU, DI POTO LALU KIRIM EMAIL  faozymubharok10@gmail.com

Terima kasih.